8 Tips Untuk Lebih Waspada Dengan Transaksi Online || Oleh Andika Eka Putra

Kita sudah tahu bahwa sebagian besar masyarakat diberi kemudahan dengan adanya teknologi salah satunya dengan transaksi online. Transaksi pergerakan uang sudah mulai tren secara online. Namun pada sesuatu yang baru kita perlu belajar, awas, waspada dan paham dengan konsekuensinya. Biasanya di saat kita diberi kemudahan biasanya kita perlu meningkatkan pengetahuan informasi baru.

Pertama, berhati-hati terhadap upaya phising. Lewat teknik ‘memancing’ inilah peretas bisa menjebak Anda untuk memberikan data-data penting secara tanpa sadar melalui jaringan internet. Ini sudah kami bahas pada Pojok IT edisi sebelumnya.

Kedua, memilih personal identification number (PIN) atau sandi (password) yang berbeda untuk setiap rekening atau akun. PIN atau password, harus unik. Ini juga sudah kami bahas pada Pojok IT edisi sebelumnya.

Ketiga, berhati-hati ketika menggunakan wifi gratis. Sangat disarankan bagi pengguna untuk tidak melakukan transaksi keuangan atau belanja online ketika menggunakan wifi gratis atau yang tidak aman.  Wifi gratis itu sudah barang tentu history, data transaksi akan ke-record. Sangat disayangkan data rahasia bisa dilihat pihak tak bertanggung jawab yang memiliki Wifi gratis tersebut.

Keempat, jangan meninggalkan ponsel ketika sedang membuka halaman e-banking. Selalu logout akun (e-banking) ketika selesai. Memang peningkatan dilakukan oleh Bank yang bersangkutan dengan auto-logout setelah 1 menit tidak ada aktivitas aplikasi bank, namun logout kita sendiri yang lakukan akan lebih aman dan meyakinkan.

Kelima, menghindari pengiriman data pribadi seperti identitas, kartu kredit, ataupun transaksi keuangan, kepada pihak yang tidak dikenal melalui aplikasi percakapan digital atau media sosial. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, walaupun teman ataupun saudara.

Keenam, memastikan hanya pengaksesan terhadap situs belanja yang aman dan terpercaya saat berbelanja online. Cari ikon ‘gembok’ di pojok kiri atas sebelum alamat situs yang dimulai dengan ‘https’.

Ketujuh, tidak memberikan one time password (OTP) kepada siapa pun ketika tiba-tiba menerima SMS berisi pasword tersebut. Hal ini untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan akun atau pembajakan oleh pelaku.

Kedelapan, disarankan untuk menggunakan layar privasi tambahan di ponsel pengguna seperti Anti-Spy Screen Protector. Dengan layar privasi yang berwarna gelap, maka orang yang ada di sekitar pengguna tidak dapat melihat ke layarnya terutama saat pengguna sedang melakukan transaksi keuangan atau belanja online.

— Selamat Mencoba, Semoga Bermanfaat–

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *