Mengenal Malware dan Cara Mengatasinya || Oleh Adittya Ramadhan

Pengguna internet di seluruh penjuru dunia saat ini sangat mudah sekali untuk mengakses berbagai konten dan aplikasi yang tersedia secara gratis dan tanpa batas. Hal tersebut juga membawa dampak baik dan buruk berkaitan dengan proses keamanan jaringan internet. Salah satu sistem yang dapat membawa efek negatif bagi kesehatan perangkat anda adalah malware.

Malware sendiri termasuk ke dalam jenis software berbahaya untuk keamanan dan kesehatan perangkat komputer, serta jaringan anda. Oleh karena itu, saat mengakses berbagai situs dan aplikasi kita perlu untuk tetap berhati – hati dan tetap menjaga keamanan data. Berikut merupakan pengertian Malware beserta jenis dan cara mengatasinya.

Pengertian Malware

Malware atau disebut dengan Malicious Software adalah perangkat lunak yang dibuat dengan sengaja untuk tujuan memasuki dan meretas sistem komputer, server, atau jaringan tanpa diketahui oleh pemilik perangkat tersebut.

Tidak mudah untuk membuat sistem perangkat seperti itu, biasanya membutuhkan tenaga profesional dalam bidang IT dan mempunyai pengalaman di bidang cyber security, serta ilmu terkait peretasan (hacking).

Malware biasanya sangat mudah disisipkan melalui jaringan internet atau telah tertanam pada beberapa situs yang memang digunakan untuk tujuan kejahatan dan ilegal. Lebih berbahayanya lagi, malware juga mampu untuk mencuri data pengguna (user) dari perangkat yang sedang digunakan.

Jenis – Jenis Malware

Setelah mengetahui dengan jelas terkait apa itu malware, selanjutnya kita perlu mengenal juga beberapa jenis atau tipe dari perangkat lunak berbahaya tersebut. Sehingga, anda dapat lebih berhati – hati dalam melakukan berbagai aktivitas menggunakan jaringan internet untuk kedepannya.

1. Virus

Jenis pertama adalah virus, dimana termasuk dalam perangkat lunak berbahaya yang melekat pada sebuah dokumen atau file pada perangkat komputer. Virus dirancang untuk mengganggu proses kerja sistem operasi dan menyebabkan berbagai permasalahan seperti hilangnya data atau informasi user saat mengakses dokumen.

Ciri – ciri dari virus tersebut biasanya akan bekerja secara aktif jika pengguna telah membuka dokumen atau file yang sudah terinfeksi sebelumnya.

2. Trojan

Trojan adalah jenis malware yang biasanya melakukan penyamaran sebagai aplikasi yang tidak berbahaya, sehingga mampu mengelabui pengguna dengan lebih mudah. Namun, setelah pengguna mengunduh software tersebut, maka secara cepat trojan akan menyebar dan mulai mencuri berbagai informasi sensitif pengguna. Biasanya  Trojan di tanam pada aplikasi atau software berbayar yang didapatkan secara ilegal dengan cara melakukan pembajakan atau crack.

3. Adware

Adware merupakan tipe perangkat lunak yang biasanya akan menampilkan iklan atau pop up ketika user melakukan tindakan (action) tertentu. Pada kasus ini, tidak semua adware sangat berbahaya, namun mampu merusak sistem keamanan perangkat dengan mengirim malware yang sering disebut dengan spyware.

4. Spyware

Spyware dirancang khusus untuk memasuki sebuah perangkat, mengumpulkan data, serta mengirimkannya kepada pihak ketiga (third party) tanpa adanya persetujuan dari pengguna.

Secara eksplisit, spyware ditanamkan pada perangkat tanpa sepengetahuan dari user. Sehingga, spyware juga sangat mampu untuk mencatat berbagai aktivitas dari informasi pribadi yang ditampilkan, seperti kata sandi, history, nomor kartu kredit, dan lain sebagainya.

5. Ransomware

Ransomware adalah serangan malware yang dikirim peretas untuk mengunci dan mengenskripsi data milik korban. Lalu, peretas akan meminta uang tebusan yang biasanya nilainya tidak sedikit untuk memulihkan aksesnya. Ransomware sendiri termasuk ke dalam skema penghasil uang secara kriminal yang dapat dipasang melalui tautan email, website, serta short message.

Dari semua jenis malware yang ada, Ransomware adalah salah satu yang paling berbahaya. Berbeda dengan malware lainnya, Ransomware dapat mengacaukan sistem perangkat hingga tidak dapat dioperasikan. Selain itu, Ransomware juga memiliki sifat yang dapat menyebar dan menginfeksi perangkat di sekitarnya. Sehingga, sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan cepat.

Cara Mengatasi Malware yang Efektif

Lantas, bagaimana cara jitu untuk dapat menghindari malware dan anda dapat mengakses jaringan internet dengan aman? Berikut ini adalah tips agar anda terbebas dari software berbahaya.

  • Berhati-hati Saat Menginstall Aplikasi

Ketika anda sedang menginstall sebuah aplikasi (software) baru di perangkat komputer, laptop, tablet, atau smartphone, pastikan untuk selalu mengecek terlebih dahulu apakah aplikasi tersebut aman untuk dipasang.

Anda juga dapat meminta bantuan Tim IT Support untuk memastikan aplikasi yang digunakan aman dari ancaman malware. Bisa jadi, aplikasi yang akan diinstall tersebut juga mengandung malware yang dapat mengancam keamanan data dan informasi dalam perangkat anda.

  • Menggunakan Software Anti-Malware

Software Anti-Malware sendiri adalah jenis software yang di-install langsung pada komputer untuk mendeteksi dan menghapus malware dari sistem yang ada secara aktif.

Setiap saat, data atau file yang ditambahkan ke sistem pada komputer Anda akan dipindai atau di-scan oleh anti-malware yang ada. Kemudian akan dilakukan identifikasi apakah malware yang ada dari file baru tersebut dikenali atau “ramah” terhadap perangkat Anda atau tergolong malware berbahaya.

Bagaimana cara anti-malware tersebut melakukan identifikasi? Yaitu dengan tetap terhubung ke internet, kebanyakan program anti-malware memiliki fitur untuk menyimpan daftar malware yang terus diperbaharui sehingga ia mampu mengidentifikasi jenis malware terbaru seperti software Anti-Malware yang telah kita gunakan yaitu Dr. Web.

Pastikan Dr. Web terpasang dan terupdate. Anda dapat menghubungi Tim IT Support apabila perangkat anda belum terinstall aplikasi Dr. Web.

Semoga Bermanfaat. Terima Kasih.

Indikasi Komputer Terinfeksi Virus || Oleh Michael Yudo

Kita semua mengetahui bahwa virus dan malware dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari yang menjengkelkan hingga bencana besar. Beberapa malware mereplikasi diri hingga memenuhi ruang penyimpanan, merusak data atau membuat performa komputer menjadi tidak stabil. Beberapa bahkan menggunakan email untuk mendistribusikan kode berbahaya ke semua orang yang ada di daftar kontak.

Tidak ada yang mau komputernya terinfeksi oleh virus. Itulah sebabnya sangat penting mempraktekkan kebiasaan komputasi yang aman dan menginstal perangkat lunak anti-virus yang handal.

Sebagian besar malware dapat dihindari dengan memperhatikan dan menjauhi beberapa jebakan umum. Jika perangkat lunak anti-virus yang terpasang up to date, seharusnya komputer dalam kondisi yang cukup baik.

Tapi sesekali, virus komputer dapat menembus pertahanan kita. Mungkin software anti-virus yang sudah usang atau telah disusupi oleh sedikit kode yang sangat pintar. Mungkin tanpa disengaja kamu meng-klik tautan yang mengaktifkan virus. Atau ada orang lain yang menggunakan komputer kamu dan tanpa disadari mengunduh beberapa software bervirus.

 

Bagaimana indikasi komputer sudah terinfeksi virus ?

 

Jika software anti-virus kuat, kemungkinan besar akan menerima pesan saat aplikasi memindai komputer. Virus terdeteksi dengan mudah. Tetapi bagaimana jika anti-virus sudah kadaluarsa atau virus telah berhasil menonaktifkan program anti-virus ? Adakah cara untuk mengetahui apakah komputer sudah terinfeksi ? Dapatkah Windows mengindikasikan virus ?

Faktanya terdapat beberapa ciri yang menunjukkan adanya malware di komputer. Dengan asumsi anti-virus belum / tidak memberitahu adanya virus, berikut ini beberapa indikator yang menandakan adanya software perusak di komputer.

 

  • Komputer yang tidak stabil dapat menjadi pertanda ada yang tidak beres. Beberapa malware mengacaukan file penting, yang membuat komputer tidak berjalan dengan baik dan macet (hang) ketika mencoba menjalankan aplikasi tertentu atau membuka file tertentu. Bisa jadi itu malware.

 

  • Performa komputer tampak berjalan lebih lambat dari biasanya. Ini bisa jadi akibat dari malware yang menjalankan kode berbahaya, sehingga menguras sumber daya pemprosesan komputer.

 

  • Pesan aneh yang menunjukkan bahwa kamu tidak dapat mengakses drive tertentu di komputer adalah tanda lain bahwa ada sesuatu yang salah. Aplikasi yang tidak dapat berjalan atau file yang tidak dapat dibuka mungkin juga disebabkan oleh infeksi virus.

 

  • Indikator lain termasuk perangkat keras (seperti printer) yang tidak lagi merespons perintah. Meskipun ini tidak selalu menjamin keberadaan virus.

 

  • Ukuran file berfluktuasi meskipun sedang tidak mengakses file tersebut.

 

  • Jika mengakses menu dan tampilannya aneh atau terdistorsi, bisa jadi kamu menjadi korban serangan malware.

 

 

Penting untuk diingat bahwa virus komputer adalah salah satu penyebab potensial masalah seperti yang telah disebutkan di atas, tetapi bukan satu-satunya penyebab.

Bagaimana Melindungi Komputer dari Virus ?

 

  • Gunakan sistem operasi yang aman dan berlisensi. Hindari memasang program dari sumber yang tidak dikenal dan tetap menggunakan software komersial berlisensi.

 

  • Memasang software anti-virus adalah perlindungan yang bagus. Banyak opsi anti-virus gratis terpercaya yang tersedia secara online.

 

  • Memastikan bahwa perlindungan virus makro diaktifkan di semua aplikasi Microsoft dan TIDAK menjalankan makro dalam dokumen, kecuali mengetahui secara pasti fungsi dan mempercayai dari mana dokumen berasal. Jarang ada alasan bagus untuk menambahkan makro ke dalam dokumen. Jadi menghindari semua makro adalah kebijakan yang bagus.

 

  • Tidak membuka lampiran email berupa file yang dapat dieksekusi, terutama bila alamat email pengirimnya tidak dikenal. Satu-satunya pertahanan : Jangan pernah menjalankan file executable yang datang melalui email. Jika di-klik, kamu memberi izin untuk melakukan apapun di komputer.

Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, kamu dapat tetap bebas dari virus komputer.

8 Tips Agar Tidak Menjadi Korban Phising || Oleh Cecep Wahyudin

Anda perlu waspada terhadap aktivitas phising. Kejahatan online ini masih kerap terjadi dan terus menjadi ancaman bagi aktivitas online. Jika menjadi korbannya, Anda bisa menderita banyak kerugian, baik menjadi korban pencurian data maupun korban penipuan. Agar anda bisa terhindar dari kejahatan phising, inilah beberapa tips yang perlu Anda lakukan:

1. Selalu Update Informasi terkait Phising

Anda sudah belajar tentang jenis phising. Namun, tidak menutup kemungkinan jenis kejahatan online akan terus berkembang. Baik dari media yang digunakan untuk phising ataupun jenis serangan yang dilakukan.

cara mengatasi phising dengan update informasi

Oleh karena itu, selalu ikuti berita perkembangan phising dengan baik. Salah satunya dengan memiliki rasa ingin tahu apabila ada insiden keamanan yang terjadi, seperti kebocoran data pengguna Tokopedia atau Bukalapak baru-baru ini.

Apakah kejadian tersebut dimulai dari aksi phising? Bagaimana kejahatan online tersebut dilakukan? Atau, berbagai pertanyaan lainnya.

Meskipun Anda menjadi sasaran phising, Anda belum tentu menjadi korban. Kuncinya adalah apakah Anda melakukan klik pada link yang disiapkan oleh pelaku phising atau tidak.

cara mengatasi phising dengan waspada pada link yang diterima

Seperti Anda tahu, email dan website untuk phising dibuat mirip dengan aslinya. Namun, selalu ada hal yang membedakan sumber resmi dengan palsu. Bisa dari nama domain yang aneh, form pengisian data yang mencurigakan, bahasa konten tidak seperti yang biasa Anda terima, dan lain sebagainya.

Jadi, sebelum meng-klik link apapun, pastikan link tersebut aman.

selalu pastikan link yang diberikan sesuai dengan pengirim resmi

Caranya, arahkan mouse ke link tersebut tanpa diklik (hover). Kemudian, akan muncul informasi URL dari link tersebut. Jika mengarah ke website asli, berarti aman. Jika mengarah ke website lain yang tidak dikenal, lebih baik urungkan niat Anda.

3. Pastikan Keamanan Website yang Diakses

Jangan kunjungi website yang tidak aman, terutama website yang akan memproses data pribadi atau finansial. Hanya lakukan transaksi pada website yang menggunakan SSL saja, yaitu website yang ditandai dengan penggunaan protokol HTTPS.

pastikan website yang diakses aman

Dengan memastikan aktivitas online Anda hanya pada website yang aman, maka kemungkinan Anda menjadi korban phising lebih kecil.

4. Gunakan Browser Versi Terbaru

Sarana Anda untuk melakukan aktivitas online adalah browser. Jadi, selalu gunakan versi browser terbaru yang dapat melindungi keamanan data dan privasi Anda.

selalu gunakan versi WordPress terbaru

Langkah ini penting karena setiap browser merilis versi terbaru, selalu terkait dengan perbaikan pada celah keamanan dan fitur yang lebih efektif. Untuk memudahkan, Anda cukup mengaktifkan status automatic update di tiap browser yang Anda gunakan.

5. Waspada Ketika Dimintai Data Pribadi

Pada dasarnya, jangan pernah memberikan data pribadi Anda ketika mengakses sebuah website. Kecuali, website tersebut memang resmi dan data Anda dibutuhkan untuk menjalankan proses transaksi.

Sebagai contoh, terdapat beberapa toko online yang hanya melayani pembelian dari anggota yang sudah terdaftar. Namun, ada juga yang memperbolehkan transaksi pembelian tanpa harus login. Apapun pilihan Anda, lakukanlah yang paling memberikan dampak keamanan minimal.

6. Cek Akun Online Anda secara Rutin

Tak jarang Anda melakukan registrasi ke berbagai platform atau situs dan kemudian tidak pernah menggunakannya lagi. Padahal, semua informasi Anda masih tersimpan di platform tersebut.

Rekomendasi yang dapat kami berikan, lakukan penghapusan akun dan data jika sudah tidak digunakan. Atau, Anda bisa terus melakukan perubahan password secara berkala di akun tersebut jika masih ingin menggunakannya di waktu tertentu.

7. Gunakan Two-Factor Authentication

Jika platform yang Anda gunakan menyediakannya, selalu aktifkan Two-Factor Authentication (2FA). Sistem ini menggunakan verifikasi 2 langkah, yaitu password dan ponsel Anda.

selalu gunakan autentikasi 2FA

Pada saat pelaku phising sudah menemukan username dan password Anda tapi tidak dapat memasukan kode verifikasi 2FA, platform tidak akan melanjutkan proses. Artinya, akun Anda akan terlindungi dengan lebih baik.

8. Lakukan Scan Malware secara Berkala

Salah satu serangan dalam phising adalah meminta Anda mendownload file tertentu melalui email palsu yang Anda terima. Pada saat melakukannya, bisa saja Anda sedang mengunduh malware yang akan bekerja di komputer Anda secara rahasia.

Untuk menghindari hal ini, gunakanlah software anti-malware yang akan melakukan scan secara otomatis sesuai dengan setting yang Anda gunakan. Jangan lupa untuk segera menghapus script yang mencurigakan yang bisa saja mencuri informasi pribadi Anda.