Mengembalikan File yang Terhapus dengan File History (Win 10) || Oleh Cecep Wahyudin

Pada sistem operasi Win 10 terdapat fitur File History. Pada sistem operasi sebelumnya yaitu Win 7 dan Win 8, fitur ini bernama Backup and Restore . Anda dapat menggunakan fitur ini untuk mengembalikan file yang sudah terhapus sebelumnya.

Sebelumnya ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat backup terlebih dahulu :

  • Buka icon ‘Settings’ (yang berbentuk gir) pada tombol ‘Start’.
  • Pilih menu ‘Update & Security‘.
  • Pilih menu ‘Backup’.
  • Selanjutnya  akan muncul ‘Back up using File History‘, pilih ‘Add a drive‘.
  • Daftar partisi disk dan penyimpanan eksternal akan muncul. Klik partisi atau penyimpanan eksternal tempat lokasi file akan disimpan.

Anda dapat mengatur lebih lanjut dengan memilih ‘More options‘ (memilih waktu backup, memilih folder yang ingin di-backup dll).

Selanjutnya, seluruh file yang ada di dalam partisi atau penyimpanan tersebut akan ter-backup.

Jadi, jika suatu saat terdapat file yang terhapus, Anda dapat mengembalikannya dengan cara klik menu ‘Restore files from  a current backup’ saja.

Selamat mencoba & semoga bermanfaat

Mengatasi Input Keyboard yang Berubah || Oleh Ade Reveno

Cara Mengatasi Input Keyboard yang tidak sesuai dengan Mengubah Language Typing di Windows


Pernahkah anda ketika ingin mengetikkan sesuatu di laptop, lalu mengalami error yaitu symbol yang ingin diketikkan tidak sesuai atau tertukar? Kali ini saya akan membahas bagaimana cara mengatasinya.

Namun perlu diingat bahwa, cara ini akan bekerja jika keyboard laptop tidak mengalami kerusakan pada hardware.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi error ketika ingin mengetikkan sesuatu di laptop. Kali ini saya akan membahas 2 faktor, yaitu :

  1. NumLock Keys on.
  2. Language Setting / bahasa pada laptop berubah.

Pembahasan cara mengatasinya :

1. Gejala yang dialami jika penyebab errornya adalah faktor Numlock Keys on biasanya adalah ketika ingin mengetikkan huruf, yang muncul adalah angka. Cara mengatasinya adalah menonaktifkan tombol Numlock :

  • Cara pertama, tekan Fn + Numlock
  • Cara kedua, tekan tombol Numlock

Jika memang faktor yang mempengaruhi adalah tombol Numlock yang aktif, maka cara di atas akan berhasil.

2. Pada faktor kedua, gejala yang dialami biasanya adalah ketika ingin mengetikkan suatu symbol, contohnya ketika menekan tombol Shift + 2 seharusnya muncul simbol @,  tetapi yang muncul malah simbol   atau sebaliknya. Dan banyak lagi error lainnya ketika mengetikkan symbol. Cara mengatasinya adalah mengecek dan mengganti Language setting / pengaturan bahasa.

Langkahnya seperti di bawah :

  • Buka menu Setting -> Time and Language -> Language and Region
  • Lalu akan ada pilihan Windows display Language. Normalnya pilihan default adalah English (United States). Jika pada laptop anda berbeda, maka ubah ke English (United States). Tes ketikkan semua simbol. Jika masih tidak sesuai, maka coba cara lanjutannya seperti di bawah :
  • Pada setting Time and Language pilih Typing -> Advanced Keyboard Settings, lalu pada bagian Override for default input method anda pilih English (United States).

Tes kembali dengan mengetikkan simbol. Seharusnya sekarang sudah kembali normal atau sudah tidak ada yang tertukar.

 

— Selamat mencoba dan semoga berhasil —

Cara Mengganti Region dan Regional Format di Windows || Oleh Beni Syaban

Setting Region atau wilayah digunakan oleh berbagai layanan Windows dan aplikasi pihak ketiga untuk memberikan informasi yang khusus pada negara atau wilayah tertentu berdasarkan pengaturannya, seperti berita lokal dan informasi cuaca. Sedangkan Regional Format digunakan untuk menentukan format penulisan baik pada Windows maupun aplikasi pihak ketiga, seperti format penulisan waktu, tanggal dan format angka berdasarkan pengaturan negara atau wilayah.

Contoh perbedaan yang paling umum antara format regional Amerika Serikat (United States) dengan format regional Indonesia adalah pada penulisan format angka dan format tanggalnya.

Indonesia Amerika Serikat
26/4/2021 (tgl/bln/thn) 4/26/2021 (bln/tgl/thn)
1.080,33 1,080.33

Saat menggunakan Microsoft Excel, LibreOffice Calc dan OpenOffice Calc, Regional Setting ini memiliki peran yang sangat penting.

Seperti yang kita ketahui bahwa pemisah argumen rumus pada Excel ada dua pilihan yaitu koma ( , ) dan titik koma ( ; ).

Media atau menu untuk mengubah pemisah argumen tersebut adalah Regonal Setting.

Selain peruntukan yang dijelaskan di atas, juga sangat penting untuk diperhatikan bilamana akan membuka dan menyimpan file sebagai .csv , apalagi file csv tersebut untuk diupload ke form Pajak.

Berikut ini adalah langkah-langkah mengubah Region dan Regional Format di Windows 10.

  1. Klik [Start Menu] Windows 10
  2. Klik [Setting] atau Ikon yang berbentuk gear
  3. Klik [Time & Language]
  4. Klik [Region]
  5. Klik drop down list “Country or region” untuk mengganti negara atau wilayah yang diinginkan. Pada contoh ini, dipilih [Indonesia].
  6. Klik drop down list Regional Format untuk mengganti format regional negara yang diinginkan. Di contoh ini memilih [English (Indonesia)].

 

gb
Gb1

 

Gb2
Gb2

 

 

Untuk pengguna Windows 7, mengubah pengaturan bahasa bisa dilakukan melalui Control Panel. Berikut langkah-langkahnya.

  • Masuk ke Control Panel melalui Start Menu
  • Kemudian ubah tampilannya menjadi View by category
  • Masuk ke menu Clock Language and Region
  • Pada opsi Region and Language pilih Change the date and time, or number format
  • Silahkan ubah negara sesuai kebutuhan.
  • Untuk merubah separator, koma dan titik koma serta yang lainnya, silahkan masuk ke menu Additional setting. Klik OK untuk menerapkan perubahan tersebut.

Catatan : Aplikasi yang terbuka harus ditutup dan dibuka kembali untuk menerapkan perubahan setting Region dan Format Regional tersebut.

Demikian langkah-langkah untuk mengubah Region dan Regional Format pada Windows 10 dan Windows 7.

Semoga bermanfaat, Terima kasih.

 

Menonaktifkan Quick Access File Explorer pada Windows 10 || Oleh Adittya Ramadhan

Pada File Explorer Windows 10 terdapat salah satu fitur yang mencolok, yaitu Quick Access. Fitur ini akan menampilkan file dan folder yang baru saja diakses. Ketika kita mengakses File explorer di Windows 10, halaman yang akan ditampilkan pertama kali adalah Quick Access.

Sekilas fitur ini sangat berguna untuk membuka file atau folder yang sering diakses, karena tidak perlu lagi mengeksplor terlalu dalam folder tujuan, dan dapat menghemat waktu. Cukup sekali klik saja kita sudah bisa mengakses folder melalui Quick Access. Jika kita lupa lokasi suatu file atau folder yang baru dibuat, kita juga akan terbantu dengan adanya Quick Access yang akan menampilkannya. Masih banyak tentunya keuntungan yang diberikan oleh fitur yang satu ini.

Namun fitur tersebut memiliki kekurangan. Dengan menampilkan file dan folder yang sering diakses, pastinya data-data yang menjadi privasi dan tidak boleh sembarang orang mengaksesnya, menjadi terekspos. Besar kemungkinan file penting tersebut akan muncul di baris pertama Quick Access. Pada saat ada orang lain memakai laptop / komputer kita, lalu membuka file explorer, pastinya orang tersebut secara tidak sengaja melihat file apa saja yang sering kita akses dan kemungkinan orang tersebut bisa saja membuka data yang kemungkinan bersifat rahasia.

Saya pribadi lebih cenderung menonaktifkan / disable fitur Quick Access ini untuk keamanan. Dalam artikel ini saya akan membagikan cara mematikan fitur Quick Access ini :

  • Buka file explorer, klik menu File (pojok kiri atas

  • Kemudian pilih Change folder and search options. Akan muncul jendela folder options.

  • Untuk menonaktifkan fitur Quick Access (agar tidak lagi menampilkan file dan folder yang sering diakses), hilangkan tanda ceklist pada Show recently used files in Quick access dan Show frequently used folders in Quick access. Jika sudah klik Apply, lalu OK

Setelah disable fitur tersebut, kita tidak akan melihat lagi di halaman Quick Access file dan folder yang sering dibuka.

 

Opsi lain apabila ingin tetap menggunakan fitur Quick Access

Secara default, ketika kita membuka file explorer untuk pertama kali, pasti kita akan langsung diarahkan ke Quick Access, dan akan ditampilkan pada kita file-file dan folder-folder yang sering diakses dan terakhir dibuka.

Jika ingin membuatnya langsung diarahkan ke This PC (pada versi windows sebelumnya My Computer), kita bisa lakukan dengan satu langkah mudah :

  • Pada jendela Folder Options tadi, ubah opsi pada Open File Explorer to dari “Quick Access” menjadi “This PC“.

Sekarang file explorer tidak akan lagi memberikan kemudahan akses pada file atau folder yang sering diakses. Jadi, kita harus mengeksplor folder untuk mengakses file yang baru dibuka atau sering diakses. Dan ketika kita membuka file explorer, maka akan langsung diarahkan ke “This PC“.

 

Semoga Bermanfaat…

 

Gesture Scroll dan Zoom pada Windows 11 || Oleh Winata Kusuma

Gestur ‘Zoom’ memungkinkan Anda memperbesar atau memperkecil jendela dengan menjepit atau melebarkan menggunakan dua jari pada panel touchpad Anda.

Namun, secara default, gestur ‘Scroll & Zoom’ diaktifkan dan tidak dapat diprogram. Karena itu, Anda hanya dapat mengatur arah scroll sesuai dengan preferensi Anda.

Untuk melakukannya, klik ikon aplikasi ‘Settings’ yang ada di Start Menu. Atau, Anda juga dapat menekan Windows+I keyboard untuk membukanya.

Kemudian, klik tab ‘Bluetooth & devices’ dari opsi yang ada di bilah sisi Jendela Pengaturan.

Setelah itu, klik opsi ‘Touchpad’ untuk masuk ke pengaturan touchpad.

Selanjutnya, klik menu Scroll & Zoom untuk membuka opsi.

Setelah itu, klik menu tarik-turun yang ada di menu Scrolling Direction. Kemudian pilih arah yang sesuai untuk menggulir dengan mengklik opsi.

Anda juga dapat menonaktifkan opsi ‘Pitch to zoom’ atau ‘Drag two finger to scroll’ dengan melakukan klik kotak centang di depan setiap opsi.

Catatan: Jika Anda mematikan opsi ‘Drag two finger to scroll’, Anda harus menggunakan scroll direction yang ada di jendela tertentu yang ingin Anda scroll secara wajib.

 

Sumber : alatkreator. com/ cara-mengatur-gestur-di-windows-11

Menunda Auto Update pada Windows 10 || Oleh Venny

Auto Update (pembaruan otomatis) merupakan fitur penting yang disediakan oleh Microsoft, dimana jika pada sistem sebelumnya terdapat masalah, maka dengan update patch Anda bisa mendapatkan perbaikan, seperti : kinerja Windows berjalan lebih cepat, lebih stabil dan lebih terjamin keamanannya dari serangan virus atau hacker. Namun seringkali auto update ini terjadi pada waktu yang tidak tepat, sehingga Anda dipaksa melakukan restart computer, proses updating dan installing yang memakan waktu dan kuota internet, bahkan terkadang justru masih terdapat bugs yang malah menghambat pekerjaan.

Menunda Windows melakukan pembaruan otomatis untuk sementara waktu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Buka Setting – pilih Update & SecurityWindows UpdateAdvanced Options. Atau bisa juga dengan memasukkan kata kunci update setting pada kolom pencarian Windows di pojok kiri bawah dan pilih Windows Update Settings – Advanced Options.

 

Tentukan sampai tanggal berapa Anda ingin Windows menunda pembaruan otomatis. Batas maksimalnya adalah 35 hari.

Ketika sudah melewati 35 hari, update akan kembali berjalan secara otomatis. Setelah itu Anda dapat mengatur penundaan kembali untuk maksimal 35 hari mendatang. Jika sebelum tanggal yang ditentukan Anda berubah pikiran, otomatis update dapat dikembalikan dengan memilih tombol Resume Update.

 

Catatan Tambahan :

Tanggal pause updates dapat digulir melebihi batas maksimal 35 hari. Dalam hal ini penulis menggunakan  Windows 10 Home versi 21H1 (OS Build 19043.1165). Kemungkinan besar tidak bisa diterapkan pada versi sebelumnya. Caranya : sebelum tanggal pause update berakhir, gulir hingga tanggal maksimal, pilih tanggal dan tekan Back untuk kembali ke layar sebelumnya. Ulangi menggulir hingga tanggal maksimal, pilih tanggal dan tekan Back. Lakukan berulang-ulang sesuai keinginan. Penulis belum mengetahui apakah cara ini efektif untuk menunda pembaruan otomatis, karena memang belum dapat dibuktikan sebelum tanggal yang kita tentukan berakhir.

 

Selamat Mencoba

Tidak terburu-buru Update Windows 10 ke Windows 11 || Oleh John Richardo

Seperti yang kita ketahui usia OS Windows 10 sudah memasuki usia ke-6  dan Microsoft sudah merilis OS Windows selanjutnya, yaitu : Windows 11

Apakah kita harus update OS Windows 10 ke Windows 11 ?

Nah, jangan terburu-buru update OS Windows 10 kita ke Windows 11, berikut beberapa alasannya :

  • Windows 10 Masih Mendapat Dukungan Microsoft hingga tahun 2025

Alasan tak perlu terburu-buru instal Windows 11 adalah dukungan Microsoft terhadap Windows 10 masih cukup panjang.  Melansir dari Windows Central, Microsoft masih akan terus memberikan dukungan untuk Windows 10 Home dan Pro hingga Oktober 2025.

Dukungan yang dimaksud berupa dukungan sistem keamanan, dukungan fitur, dan dukungan lain yang menunjang performa Windows 10.

  • Dukungan Hardware Windows 10 Lebih Mainstream

Berbeda dengan Windows 11, ada sejumlah batasan dari system requirements Windows 11, misalkan saja Windows 11 memerlukan Secure Boot Enable, TPM 2.0 dan yang paling menekan banyak pengguna adalah minimum CPU yang digunakan haruslah Intel Gen 8 atau AMD Seri 2000 Desktop.

Dengan demikian jika kamu adalah pengguna CPU atau hardware lama, menggunakan Windows 10 masih menjadi hal terbaik, karena bagaimana pun Windows 10 hampir dapat dijalankan di semua hardware yang tersedia di pasaran. Untuk performa maksimal cukup upgrade saja RAM dan SSD, maka kamu sudah mendapatkan performa yang cukup oke untuk penggunaan sehari-hari.

  • Tak Ada Garansi Stabilitas Sistem

Kita tak perlu terburu-buru dalam menginstal Windows 11 karena Microsoft tak memberikan garansi stabilitas sistem operasi kepada pengguna Windows 11. Hal tersebut berarti bahwa kita tak akan mendapatkan ganti rugi atas masalah eror karena fitur-fitur dan fungsi-fungsi baru di Windows 11.

Microsoft hanya menjanjikan perbaikan-perbaikan atas masalah-masalah di Windows 11 melalui update patch sistem operasi tersebut. Meski telah lolos uji beta, kemungkinan sistem operasi Windows 11 yang tak stabil masih tetap tinggi.

  • Beberapa program / aplikasi dan game mungkin belum berjalan dengan baik 

Setelah update Windows 11, apakah Anda menemukan masalah program / aplikasi atau game tidak berjalan baik ? Beberapa orang mengalami permasalahan terkait kompabilitas aplikasi di Windows 11. Karena ini merupakan OS baru, mungkin beberapa program / aplikasi dan game belum berjalan optimal di Windows 11.

  • Takut kehilangan file saat update ke WIndows 11

Meskipun terdapat opsi update Windows 11 tanpa kehilangan file sebelumnya, mungkin sebagian orang masih merasa ragu. Tidak jarang hal-hal yang tidak diinginkan menghantui saat proses update berlangsung. Seperti tiba-tiba listrik padam di tengah proses atau terputusnya koneksi internet yang menyebabkan proses update terhambat. Hal tersebut sangat besar resikonya terhadap file yang ada di laptop atau PC Anda. Entah berakhir hilang atau corrupt (kerusakan file).  Namun demikian, bila keputusan Anda sudah bulat, pastikan backup atau membuat cadangan file penting Anda terlebih dahulu sebelum update Windows 11.

Sekian. Semoga Bermanfaat

Dilansir dari berbagai sumber

 

Mengatur Region di Windows 10 || Oleh Michael Yudo

Pengaturan region otomatis ditetapkan secara bawaan ketika kita baru menginstal Windows. Meski demikian Anda masih mungkin mengubahnya. Sebab pengaturan region dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Pengaturan region di Windows 10 dapat ditemukan melalui Settings. Lebih lengkapnya, bisa ikuti langkah-langkah berikut ini :

  1. Buka Settings terlebih dahulu.
  2. Kemudian, masuk ke Time & Language.
  3. Buka lagi menu Region.
  4. Buka menu drop down pada kolom Country or Region.
  5. Atur ke negara yang diinginkan.

Belum jelas? Berikut akan saya jabarkan detail cara mengganti region di Windows 10, lengkap dengan gambar :

 

Langkah 1. Klik Start, lalu pilih Settings.

 

Langkah 2. Buka Time & Language yang ada di bagian kanan.

 

Langkah 3. Pada panel bagian kiri, silakan klik kolom Region.

 

Langkah 4. Buka kolom Country or Region, lalu silakan atur sesuai dengan keinginan.

Selain Country or Region, kita juga bisa melihat pengaturan Regional Format Data. Pengaturan ini berfungsi untuk mengatur format kalender sesuai dengan negara yang kita pilih. Sebaiknya pengaturan Regional Format ini disamakan saja dengan pengaturan Country or Region yang Anda pilih.

Kalau sudah, jangan lupa atur juga pengaturan waktu, supaya sesuai dengan negara yang kita pilih tadi. Tujuannya agar tidak muncul error-error tertentu terkait hal ini.

Fungsi Pengaturan Region di Windows

Meski sekilas nampak biasa saja, tapi sejatinya pengaturan region di Windows ini punya fungsinya tersendiri, lho.

Salah satunya tentu untuk mendeteksi negara tempat kita berada. Hal ini bisa berpengaruh terhadap aplikasi yang dipakai nantinya. Contoh sederhana seperti ketika kita memakai Microsoft Store. Di sana terdapat banyak sekali aplikasi yang hanya bisa di-download sesuai region kita.

Oh ya, sebagai tambahan, direkomendasikan juga setelah kita melakukan pengaturan di atas, jangan lupa untuk me-restart komputer, agar sistem bisa langsung menyesuaikan.

 

 

Screen Recording di Windows 10 || Oleh Enriqo Harpa Armadani

Screen recording dapat digunakan untuk merekam segala aktifitas saat menggunakan laptop atau PC. Berikut cara screen recording di Windows 10:

1. Tekan Windows + G secara bersamaan dan akan muncul menu berikut ini

2. Tekan tombol kamera untuk mengambil gambar layar (screen capture) atau dengan menekan Windows + Alt + PrtSc

3. Tekan tombol lingkaran untuk memulai rekam layar (screen recording) atau dapat menekan Windows + Alt + R

4. Maka proses rekam layar akan berjalan. Untuk menghentikan proses perekaman, klik tombol kotak biru dan untuk menyalakan atau mematikan mic, klik tombol mic di sebelahnya

5. Selesai, hasil foto dan video akan berada di File Explorer -> Video -> Capture

 

Selamat Mencoba | Semoga Bermanfaat

 

Apa yang Baru pada Windows 10 edisi November 2019 (versi 1909) || Oleh Poetra Mahendra

Microsoft baru saja mengumumkan rilis terbaru untuk Sistem Operasi teranyar Windows 10. Dengan internal code “Vibranium”, pada tanggal 12 November 2019 Microsoft mengumumkan peluncuran Windows 10 versi 1909. Lalu hal baru apa saja yang ada pada edisi ini ? Dalam pojok IT kali ini akan saya coba ulas dalam artikel berikut ini.

1. Perbaikan pada menu explorer dan notifikasi

Kini terdapat dua jenis notifikasi, yaitu berupa banner dan action bar, yang dapat diatur pada setiap aplikasi, sehingga memudahkan kita dalam menentukan jenis notifikasi yang ingin diprioritaskan maupun dihindari.

2. Membuat task langsung dari kalender

Pada menu kalendar di taskbar sekarang bisa langsung dibuat event, tanpa harus membuka aplikasi Calendar terlebih dahulu. Ini memudahkan sekali apabila tiba-tiba terlintas untuk membuat plan pada saat itu juga.

3. Perpanjangan waktu dukungan (Extended Support Time)

Salah satu yang cukup mengejutkan, Microsoft mengumumkan dua hal sekaligus, yaitu penghentian support untuk Windows 10 versi 1803 yang mana telah memasuki bulan ke-18, serta mengumumkan bahwa Windows 10 versi 1909 akan disupport selama 30 BULAN ! Ini merupakan satu hal yang bisa dibilang tidak biasa, karena sebelumnya  Microsoft baru saja “mematikan” Windows 10 versi 1803, disaat usianya belum genap 2 tahun. Beberapa pengamat merasa bahwa ini merupakan pertanda Microsoft ingin memperpanjang usia Windows 10, sehingga bisa saja seperti Windows 7 yang mencapai 10 tahun. Kita nantikan saja langkah berikutnya dari Microsoft.

Semoga dapat memberi tambahan pengetahuan. Jangan sungkan menghubungi ke Dept. IT apabila anda membutuhkan bantuan mengenai hal ini.